AKSI NYATA MODUL 1.4
IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH MELALUI KEYAKINAN KELAS
DI SMAN 2 KANDANGAN
Oleh : NADYA RAHMI SARI, S.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 10
SMA Negeri 2 Kandangan – Kalimantan Selatan
A. LATAR BELAKANG
Di era digital ini, kemudahan akses terhadap budaya luar melalui teknologi menghadirkan tantangan baru dalam pembentukan karakter generasi muda. Budaya asing yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa, dikhawatirkan dapat menggerus karakter positif dan berakibat pada krisis karakter.
Sekolah, sebagai tempat pendidikan dan pembentukan karakter, memiliki peran krusial dalam membangun budaya positif. Budaya positif di sekolah ini mencakup nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang menunjang perkembangan murid menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab.
Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang merdeka belajar menjadi pedoman penting dalam membangun budaya positif di sekolah. Tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun anak dengan segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Sekolah idealnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi murid, di mana mereka dapat belajar dan berkembang dengan penuh kebahagiaan.
Salah satu cara untuk mewujudkan sekolah yang ideal ini adalah dengan membangun budaya positif melalui:
• Pembentukan keyakinan kelas: Keyakinan kelas ini disusun bersama antara guru dan murid, dengan tujuan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Di lingkungan ini, setiap murid merasa dihargai, dihormati, dan termotivasi untuk belajar dan berkembang.
• Penerapan segitiga restitusi: Segitiga restitusi merupakan sebuah pendekatan untuk menyelesaikan masalah di sekolah dengan fokus pada pemulihan dan pembelajaran, daripada hukuman. Pendekatan ini membantu murid untuk memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan mendorong mereka untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Dengan membangun budaya positif di sekolah, diharapkan murid dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter mulia, siap menghadapi tantangan zaman, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
B. TUJUAN
1) Mengembangkan budaya positif dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan serta mengikuti keyakinan dan kesepakatan kelas yang telah disusun.
2) Mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran siswa.
3) Memahami konsep posisi kontrol dalam peran sebagai pendidik.
4) Memahami konsep kebutuhan dasar manusia.
5) Mengaplikasikan segitiga restitusi.
6) Meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa untuk mengemukakan pendapat mengenai lingkungan kelas yang diinginkan.
7) Menumbuhkan motivasi intrinsik pada siswa.
8) Mewujudkan pembelajaran yang berfokus pada kepentingan siswa.
9) Mengembangkan karakter yang baik pada siswa, termasuk tanggung jawab, disiplin, dan komitmen.
10) Mengajarkan siswa cara mencari solusi dari suatu permasalahan.
C. TOLOK UKUR
a) Murid dapat membuat kesepakatan dan keyakinan kelas yang selaras dengan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.
b) Murid dapat menjalankan kesepakatan yang telah dibuat dengan penuh tanggung jawab.
c) Murid dapat menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
d) Murid dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai pembelajaran dari masalah yang pernah dihadapinya.
e) Murid dan guru dapat melaksanakan budaya positif (keyakinan kelas dan segitiga restitusi) secara konsisten.
D. LINIMASA TINDAKAN
E. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
F. DESKRIPSI AKSI NYATA
Untuk menerapkan aksi nyata ini, langkah pertama yang dilakukan adalah menyampaikan rencana Diseminasi Budaya Positif yang diajukan oleh CGP Angkatan 10 kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kandangan. Selanjutnya, mempersiapkan kegiatan diseminasi yang mencakup materi dalam format presentasi, undangan, daftar kehadiran, dan persiapan lainnya. CGP juga melakukan koordinasi dengan tim terkait seperti sarana prasarana, multimedia, konsumsi, dan lain-lain.
Sasaran dari Diseminasi Budaya Positif ini difokuskan kepada para wali kelas dan guru BK sejumlah 23 orang karena mereka memiliki peran strategis dalam mendampingi dan mengawasi perkembangan siswa secara individu. Sebagai orang pertama yang berinteraksi dengan siswa dalam konteks pendidikan di sekolah, mereka memegang peran kunci dalam implementasi budaya positif dan pembinaan karakter siswa. Kegiatan Diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Juni 2024 sekitar pukul 14.00 sampai selesai.
Kegiatan diseminasi ini diawali dengan CGP menyajikan materi presentasi yang komprehensif tentang perwujudan budaya positif di sekolah, dimulai dengan pemahaman mendalam mengenai disiplin positif, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol, kebutuhan dasar manusia, dan segitiga restitusi. Materi ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mengajak rekan guru untuk berpartisipasi aktif dengan menyumbangkan curahan pendapat mereka, serta melibatkan sesi berbagi dan tanya jawab. Melalui pendekatan ini, CGP berupaya membangun pemahaman yang holistik dan aplikatif bagi para pendidik dalam menerapkan praktik-praktik positif yang mendukung pengembangan karakter siswa.
Presentasi ini dirancang untuk menjadi platform interaktif di mana rekan guru dapat berkolaborasi dalam merumuskan strategi konkret untuk mengimplementasikan budaya positif di lingkungan sekolah. Setiap aspek dalam materi presentasi, mulai dari disiplin positif yang membangun keterampilan siswa dalam mengelola perilaku mereka secara konstruktif, hingga segitiga restitusi yang mempromosikan tanggung jawab pribadi dan perbaikan hubungan, dijelaskan dengan tujuan memperkuat komitmen bersama terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan demikian, CGP berharap bahwa presentasi ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga mendorong aksi nyata yang berkelanjutan dalam membangun budaya positif yang kuat dan inklusif di SMA Negeri 2 Kandangan.
Peserta diseminasi sangat antusias dalam menyimak materi hingga seluruh materi disampaikan oleh CGP Angkatan 10 dari SMA Negeri 2 Kandangan.
G. HASIL AKSI NYATA
Serangkaian kegiatan Aksi Nyata dalam Diseminasi Budaya Positif yang dilakukan oleh CGP SMA Negeri 2 Kandangan berhasil memberikan pemahaman kepada para wali kelas dan guru BK di sekolah tentang bagaimana menerapkan Budaya Positif, terutama dalam penyusunan keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Hal ini diharapkan akan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung, menyenangkan, dan berfokus pada kebutuhan murid.
H. PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI AKSI NYATA
Dalam kegiatan Diseminasi Budaya Positif, saya sebagai CGP dari SMA Negeri 2 Kandangan terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk berhasil menyelenggarakan kegiatan ini. Saya berharap untuk dapat terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait di sekolah agar Budaya Positif dapat terus diimplementasikan di SMA Negeri 2 Kandangan.
Seluruh komunitas sekolah perlu terus berkolaborasi dalam upaya mewujudkan visi dan misi kami sebagai inisiatif untuk memperkuat karakter positif dan membentuk generasi yang memiliki jiwa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Selanjutnya, kami berkomitmen untuk terus melibatkan semua stakeholder sekolah dalam upaya bersama mencapai tujuan visi dan misi sekolah. Dengan kolaborasi yang kuat dan kesadaran bersama akan pentingnya Budaya Positif, kami yakin dapat mencetak generasi yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan kepedulian sosial yang tinggi. Semangat untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan akan menjadi kunci dalam memastikan bahwa nilai-nilai ini tidak hanya ditanamkan, tetapi juga dipraktikkan dalam setiap aspek kehidupan sekolah di SMA Negeri 2 Kandangan
I. RENCANA PERBAIKAN
Rencana saya ke depan adalah untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mendukung perkembangan siswa sesuai dengan tuntutan zaman dan kodrat alam. Saya sangat berharap ada kemajuan yang berkelanjutan dalam menerapkan Budaya Positif di sekolah. Saya akan terus berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, wali kelas, guru BK serta seluruh guru di sekolah untuk mengikuti pelatihan dan belajar secara mandiri dari berbagai sumber yang berkaitan dengan pengembangan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan murid. Saya bersama seluruh warga sekolah berusaha keras untuk mengimplementasikan keyakinan kelas sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan visi dan misi sekolah dalam membentuk generasi yang memiliki jiwa sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
J. DOKUMENTASI KEGIATAN
Dokumentasi Pembuatan Keyakinan Kelas
Dokumentasi Kegiatan Diseminasi Budaya Positif Di SMA Negeri 2 Kandangan
Beri Komentar